Mengenal Sosok Prabowo
Pengabdian memang tak mengenal ruang dan waktu. Yang penting, bagi Prabowo, pengabdian harus dilandasi oleh komitmen dan kesungguhan untuk menjadi yang terbaik. Tentang ini, perjalanan hidup Prabowo – yang hampir separonya diabdikan sebagai prajurit TNI AD – memberi kesaksian penting ihwal bagaimana pengabdian dilakukan.
Pengabdian memang tak mengenal ruang dan waktu. Yang penting, bagi Prabowo, pengabdian harus dilandasi oleh komitmen dan kesungguhan untuk menjadi yang terbaik. Tentang ini, perjalanan hidup Prabowo – yang hampir separonya diabdikan sebagai prajurit TNI AD – memberi kesaksian penting ihwal bagaimana pengabdian dilakukan.
Juga, bagaimana menyikapi risiko dari
sebuah keputusan. Jika dicermati, perjalanan hidup Prabowo memang penuh
mozaik dan sarat dengan cerita mengharu biru. Suatu perjalanan yang
membuatnya lekat dengan pujian, sekaligus cercaan. Sejarah mencatat,
pengabdian 24 tahun Prabowo dalam dinas militer tidak sekadar
mengantarkannya menjadi jenderal berbintang tiga. Namun, sekaligus
meneguhkan reputasi pribadinya, hingga tercatat sebagai salah seorang
tokoh yang berperan dan menjadi saksi penting dalam sejarah republik.
Sebagai perwira TNI AD, reputasi alumnus Akabri Magelang (1974) ini
memang membanggakan.
Karier militernya – yang banyak diisi
dengan penugasan di satuan tempur – terhitung lempang. Pada masanya,
Prabowo bahkan sempat dikenal sebagai the brightest star, bintang paling
bersinar di jajaran militer Indonesia. Dialah jenderal termuda yang
meraih tiga bintang pada usia 46 tahun. Ia juga dikenal cerdas dan
berpengaruh, seiring dengan penempatannya sebagai penyandang tongkat
komando di pos-pos strategis TNI AD. Nama Prabowo mulai diperhitungkan,
terutama sejak ia menjabat Komandan Jenderal Kopassus (1996) dan aktif
memelopori pemekaran satuan baret merah itu. Dua tahun kemudian, ayah
satu anak ini dipromosikan menjadi Panglima Kostrad.
Posisi strategis yang, sayangnya, tidak
lebih dari dua bulan ia tempati. Karier gemilang Prabowo memang kemudian
meredup seketika. Sehari setelah Presiden Soeharto mundur dari
kekuasaan, 21 Mei 1998, Prabowo – yang ketika itu menantu Soeharto –
ikut digusur. Ia dimutasikan menjadi Komandan Sesko ABRI, sebelum
akhirnya pensiun dini. Berbarengan dengan itu, bintang di pentas militer
itu lantas diberondong dengan aneka rumor. Publik seolah digiring pada
stigma serba negatif yang amat memojokkan sang jenderal. Mulai dari
tudingan bahwa dialah dalang (mastermind) dari serangkaian aksi
penculikan para aktivis, penembakan mahasiswa Trisakti, penyulut
kerusuhan Mei 1998, hingga menerabas ke isu seputar klik dan intrik di
kalangan elite ABRI.
Mulai dari tudingan adanya ”pertemuan
konspirasi” di Markas Kostrad pada 14 Mei 1998, tuduhan hendak melakukan
kudeta yang dikaitkan dengan isu ”pengepungan” kediaman Presiden B.J.
Habibie oleh pasukan Kostrad dan Kopassus, sampai ke pembeberan
sifat-sifat pribadinya Lebih mengenaskan lagi, hampir semua kekacauan di
tanah air sebelum dan sesudah Mei 1998 nyaris selalu dipertautkan
dengan Prabowo. Setelah hiruk-pikuk 1998 berlalu, yang berujung dengan
berakhirnya masa dinas militernya, Prabowo kemudian terbang ke Inggris,
sebelum bermukim di Yordania. Dari sinilah, ia mulai merintis karier
sebagai pengusaha. Sebagai putra dari keluarga begawan ekonomi Prof. Dr.
Sumitro Djojohadikusumo, Prabowo sebenarnya tak terlalu asing dengan
dunia usaha. Apalagi, selain ayahnya, anggota keluarga yang lain umumnya
juga menekuni dunia bisnis. Tak berbeda dengan di militer, karier
Prabowo di dunia usaha pun melesat cepat.
Selain karena kesungguhan dan kerja
keras, ia juga tergolong cepat belajar. Kini, lima tahun setelah
pensiun, ia telah memimpin armada bisnis di bawah payung Nusantara
Group. Wilayah usahanya terentang dari Kalimantan Timur hingga
Kazakhstan. Dari kelapa sawit, perikanan, pertanian, bubur kertas (pulp)
hingga minyak dan pertambangan. ”Militer dan bisnis sama saja.
Sama-sama lahan untuk mengabdi, dan sama-sama banyak tantangan yang
mesti dihadapi,” tutur Prabowo, yang gigih menawarkan konsep ekonomi
kerakyatan.